BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sunday, 25 March 2012

Klip rambut @ pin baju utk dijual






~Boleh pilih warna sendiri~

Friday, 2 March 2012

Hobi
















Thursday, 2 February 2012

Abba, ya Bapa

Markus 14 : 33b “ Ia sangat takut dan gentar, “
 
Yesus juga mengalami perasaan takut, bukan hanya takut tapi juga gentar. Yesus juga mengalami rasa takut dan gentar dan bagaimana IA mengatasinya ? Jadi kalau saudara mengalami perasaan takut kita tidak perlu cemas sebab Yesus juga mengalami perasaan takut dan gentar. Tapi yang perlu kita teladani adalah bagaiamana Yesus mengatasi rasa takut dan gentar ?
 
Saat Yesus takut, saat Yesus gentar karna sebentar lagi Dia harus meminum cawan sengsara, Dia harus menuju ke bukit Golgota, Dia akan mengalami banyak siksaan dan disalibkan, Dia harus mengalami viadolorosa, jalan sengsara, Dia harus mengalami itu dan Dia tahu itu bukan hal yang mudah karna saat itu Dia adalah manusia biasa, Dia bisa merasa cemas, merasa gelisah, merasa takut tapi ada satu kata yang sangat luar biasa.
 
Ayat 36a “ KataNya: “ Ya Abba, ya Bapa, “
 
Kata Abba ini adalah panggilan untuk bapa, daddy, father, papa. Ya abba, ini tidak sembarangan ditujukan pada seseorang. Ucapan daddy, papa, ayah, abba, father, itu hanya diucapkan oleh seorang anak kepada bapanya, seorang anak yang punya hubungan erat dengan bapanya. Nah, inilah yang membuat rasa takut Yesus menjadi hilang seketika itu juga saat Dia berseru Ya Abba, ya Bapa..
 
Kata abba ataupun papa, father, daddy itu tidak sembarangan bisa diucapkan. Misalkan kalau saudara ketemu dengan seseorang di jalan dan bersalaman dengan dia lalu saudara akan memanggil dia daddy ? Sdr tidak bisa sembarang memanggil orang tersebut dengan sebutan daddy, sdr tidak bisa sebutkan dia sebagai papa, karna istilah daddy atau papa itu hanya untuk anak dan papanya saja.  Pada saat Yesus memanggil Bapa di surga : Abba, berarti Yesus menempatan diriNya sebagai Anak yang senantiasa mendapatkan tempat di hati BapaNya. Dan di saat Dia berseru ya Abba, daddy, bapa, father, di situ juga Dia memiliki satu keyakinan bahwasanya Bapa pasti akan menyertaiNya, Yesus bisa mengerti dan menyelami kasih Bapa.
 
Saat Yesus berkata Abba, Father, saat itu Yesus mulai menyelami hati Bapa, mulai menyelami kasih Bapa, Dia mulai mengerti kehendak Bapa. Sama seperti seorang yang memanggil papa atau daddy, pasti punya hubungan yang sangat dekat dengan dia. Pada saat dia mau meminta sesuatu mungkin hanya dalam bentuk kata yang sangat singkat dia bisa mengerti oh ini dia butuh ini. Demikian juga kalau sang bapa memberikan kode lewat mata saja maka anaknya sudah tahu ini boleh atau tidak boleh, punya hubungan dekat, kita dengan Bapa di surga tapi satu hal : kita harus menyelami, berusaha untuk memahami sedalam-dalamnya kasih Bapa, ini yang sangat penting.
 
 I Yohanes 4 : 18 “  Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan berangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.  “
 
Kasih yang dimaksud ini adalah kasih apa ? Itulah kasih yang sanggup melenyapkan ketakutan, itulah kasih yang sempurna yang tidak lain dan tidak bukan adalah kasih Allah.
 
 Ayat 16-17a “ Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita.  “
 
Kasih yang sempurna itu berbicara soal kasih Allah. Kasih yang sanggup melenyapkan ketakutan itu adalah KASIH BAPA. Saat Yesus berseru Abba, Dia mulai berusaha untuk menyelami seberapa dalam kasih Bapa, sebab hanya kasih Bapa, kalau Dia memahami kasih Bapa itulah yang sanggup melenyapkan ketakutan karna saat itu Yesus takut, Yesus gentar.
 
Kata Abba, daddy, father, berarti Yesus mulai memahami bahwa Bapa mengasihi Dia. Kalau Bapa mengasihi Dia, berarti Bapa mempedulikan hidupNya, berarti Bapa tidak akan meninggalkan Dia, berarti Bapa akan terus menyertai Dia, dan ini yang membuat Yesus berani maju melangkah menuju ke kayu salib.
 
Sdrku yang kekasih, posisi sebagai anak itu menunjuk pada seseorang yang mendapatkan tempat di hati Bapa, ada hubungan yang sangat dekat, sangat erat dan bisa mengenal sampai sedalam-dalamnya siapa itu Bapa ? Yesus dalam posisi sebagai anak, sebagai anak Dia berseru Abba, itu panggilan untuk seseorang yang Dia yakini sebagai Bapa yang sangat mengasihi diriNya, Bapa yang peduli terhadap diriNya, dan Bapa mengerti keadaan yang  sedang Dia hadapi. Sejak Yesus berseru  Abba, maka selanjutnya dalam kisah itu tidak ada lagi kata takut. Itu sebabnya apa yang kita khuatirkan dalam hidup ini saudara ? Coba kita selami dulu kasih Bapa sebab kasih yang sempurna itu melenyapkan ketakutan. Apa itu kasih yang sempurna ? Agape, itulah kasih Bapa. Dia memperhatikan kita, Dia mempedulikan kita. Orang lain mungkin meninggalkan kita, orang lain mungkin melupakan kita tapi Dia tetap Bapa yang mempedulikan kita, amen ! Itulah yang membuat kita memiliki satu keberanian, keyakinan, convinced.
 
Kalau Yesus berseru Abba, apakah kita bisa berseru Abba, bisa ? Bisa, karna kita diberi kekuatan untuk berseru Abba.
 
Roma 8 : 15 “ Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ ya Abba, ya Bapa  !”
 
Kalau Iblis itu memperbudak seseorang, memberikan intimidasi, ancaman, seperti auman singa yang membuat kita takut tapi Roma 8 : 15 ini berkata :  Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ ya Abba, ya Bapa. “ Amen ? Bukan hanya Yesus yang bisa berseru ya Abba tapi kita yang dulunya takut karna tidak ada kepastian, tidak ada pegangan tapi sejak kita menerima kekuatan daripada Roh Kudus yang meyakinkan kita bahwasanya status kita bukan lagi budak, bukan lagi hamba tapi sebagai anak sehingga kita juga diberi hak untuk berseru kepada Bapa : Ya Abba. Kita juga berusaha untuk menyelami kasih Tuhan, memahami kasih Allah sebab kasih Allah itulah yang akan melenyapkan ketakutan dalam hidup kita.
 
Siapa orang di dunia ini yang tidak pernah merasa takut ? Entah dia kaya, entah dia miskin, dimana saja dia berada, pokoknya selagi dia masih ada di dunia dia pasti punya perasaan takut. Banyak hal yang membuat seseorang itu takut, salah satunya adalah kematian. Kalau dia tidak berada dalam Kristus dia pasti takut mati karna dia tidak tahu kemana dia setelah dia mati. Banyak hal yang bisa membuat seseorang itu menjadi gentar, melihat situasa ekonomi akhir-akhir ini di Indonesia, melihat bencana yang terjadi, melihat kriminalitas yang meningkat, melihat banyaknya pengangguran sehingga angka kejahatan itu juga tidak bisa ditekan dan masih banyak hal lagi yang bisa membuat kita merasa takut.
 
Tapi Alkitab menuliskan dengan jelas : Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Saat kita berusaha untuk memahami Bapa, saat kita memanggil Bapa di surga itu sebagai Abba, sebagai daddy, maka kita meyakini Dia adalah Bapa yang memelihara hidup kita, Dia adalah Bapa yang memperhatikan, Dia adalah Bapa yang sangat mengerti keadaan yang kita hadapi, dan saat itu lenyaplah ketakutan kita.
 
Sdrku, mungkin sdr berkata : kalau Yesus berkata Abba, kemudian kita juga berkata Abba, mana yang lebih didengar oleh Bapa di surga ? Bapa lebih mengasihi Yesus atau Bapa lebih mengasihi kita ? Karna status kita juga adalah anak. Yesus adalah Anak Allah, kita juga diangkat menjadi anak-anakNya. Yesus berseru Abba, kita juga berseru Abba, kira-kira Bapa di surga lebih mengasihi Yesus atau lebih mengasihi kita ?
 
 Yohanes 17 : 23b “ Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.  “
 
AMEN !Bapa mengasihi Yesus sama juga Bapa mengasihi kita. Sdrku yang kekasih, kita berada di posisi yang sama, kita mendapatkan kasih yang sama, perhatian yang sama, status kita sebagai anak, kita dipelihara, kita juga berhak memanggil Dia sebagai Abba. Itu sebabnya mari kita berusaha memahami dan menyelami kasih Bapa.
 
Kita memanggil Dia Abba Bapa, karna Dialah Bapa kita, Dia memperhatikan kita, Dia memahami keadaan kita, kasih sempurna itu hanya ada pada Bapa dan itu yang mampu melenyapkan segala ketakutan. Adakah di antara kita yang merasa takut ? Mungkin kita hanya seorang janda yang harus menghidupkan anak-anak kita ? Mungkin kita harus menghadapi masa depan yang penuh tantangan, mungkin kita seorang pelajar yang sedang menghadapi kendala dalam study kita, mungkin kita sedang menghadapi tantangan dalam pekerjaan kita, ingatlah satu hal : kita berada pada posisi yang sama. Kalau Bapa mengasihi Yesus sebagai Anak, Bapa di surga juga mengasihi kita sebagai anakNya .
 
Yang perlu kita lakukan adalah : berusaha menyelami kasih Bapa, berusaha memahami kasih Bapa sebab kalau kita disentuh oleh kasih Bapa maka kasih yang sempurna dari Bapa itu akan melenyapkan, menyingkirkan, menghalaukan segala rasa takut yang ada. Saat Yesus berseru Abba, Dia mulai memahami hati Bapa, siapakah Bapa, oh Bapa akan memperhatikanNya, Bapa tidak akan meninggalkanNya, Bapa akan menyertaiNya selangkah demi selangkah menuju ke viadolorosa, Dia akan disertai Bapa, Dia sangat yakin dan saat itulah segala ketakutan, segala kegentaranpun hilang seketika.
 
Berbahagialah saudara hari ini, sebab sekali lagi kasih Bapa menyadarkan kita bahwasanya kita sebagai anak mendapatkan tempat yang istimewa di hati Bapa sehingga saat kita berseru Abba, hati Bapa bergetar, hati Bapa tersentuh karna kita bisa memahami hatiNya dan kita bisa mengerti betapa dalamnya kasih Bapa kepada kita sehingga tak dapat tidak IA akan segera mengulurkan tanganNya yang penuh kasih itu untuk segera menolong kita. Seperti seorang bapa yang sayang kepada anaknya demikianlah Bapa kita di surga sayang kepada anak-anakNya.
 
Mari datanglah kepadaNya, dan serukan : Ya Abba, ya Bapa…..
Dan rasakan betapa dalamnya kasihNya kepada kita…
Betapa indahnya di saat kita berada dalam pelukan kasih Bapa
Sebab apa yang lebih indah selain dari indahnya kasih Tuhan ?
Apa yang lebih membahagiakan selain dari hangatnya kasih Tuhan ?
Tidak ada kebahagiaan yang lebih bahagia selain merasakan keindahan kasih Tuhan
Kasih Tuhan terlalu berharga dan terlalu berarti bagi kita
Sungguh, kasih Tuhan jauh melebihi segala-galanya dari segala yang ada di dalam hidup ini…
 
Terima kasih Bapa untuk kasihMu yang sempurna…
AMIN.
 
joseph wise, 31 Agustus 2007

Tuesday, 17 January 2012

Indah Karya-MU Tuhan

Apa yang kamu pikirkan jika melihat seorang cewek cantik atau cowok yang tampan, dan ia memiliki segalanya yang mustahil kita miliki ? Terkadang kita pasti merasa cemburu, ataupun kagum melihatnya. Hati kita bisa saja berbisik, "Koq, baik bener-lah Tuhan kepadanya !?"
Hati ini marah, karena orang lain berhasil dan lebih hebat. Buat apa kita marah dan cemburu dengan keberhasilan dan kehebatan orang lain ? Bukankah Tuhan sudah menyediakan sukses kita sendiri. Hanya saja kita yang tak pernah berusaha meraihnya.
Rencana Tuhan itu indah dan rancanganNya-lah yang terbaik bagi kita !! Memang sih, Langit tak akan selalu biru. Tapi selagi langit masih biru, buatlah yang terbaik bagi Tuhan. Biarlah ucapan dan tindakan kita menjadi berkat bagi orang lain. Kita tak perlu mengutuki ataupun meremehkan seseorang, seharusnya kita memuji dan mengucap syukur kepada Tuhan, karena Cipta & Karya Tuhan itu indah, Ia menjadikan seorang yang tampan dengan kekurangannya, seorang yang cantik dengan kelemahannya, seorang yang bodoh dengan kejenakaannya, dsb. Tuhan itu adil koq.... Ada yang lebih, ada juga yang kurang.
Segala sesuatu itu tidak terlihat sebagaimana adanya. Jika kita melihat seorang yang dengan kebodohannya, belum tentu hidupnya akan melarat. Bisa saja Tuhan akan memakai dia buat kemuliaan Allah. Ingat, Justru dalam kelemahanmu, kuasa Tuhan menjadi sempurnaTuhan memberi kita derita, bukan karena dosa kita, tapi justru kita sedang ditempahnya untuk menjadi yang terbaik. Seperti Bejana, dari tanah liat yang kotor, setelah mengalami begitu banyaknya proses, tanah yang kotor itu pun menjadi Bejana yang indah.
Lautan yang tenang, tidak akan menciptakan pelaut yang tangguh, begitu juga dengan manusia. Beranilah ambil resiko, cobalah terus. Jika kamu mengalami kegagalan, jadikanlah itu sebagai pimpinan Tuhan yang mengarahkanmu kepada kebaikan. Ingat, seorang pecundang akan berkata : "Memang bisa, tapi tidak mudah !!" Tapi seorang pemenang akan berkata :"Memang tidak mudah, tapi BISA !!". Jadi, Pakailah dirimu buat kemuliaan Tuhan. Haleluya.
Roma 5 : 3-4 berkata : "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan".// "....tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah. (Ibrani 7 : 19b).

pengarang : Inggou

Monday, 9 January 2012

Kasih yang Sempurna

Disaat kita merasa ditinggalkan oleh orang lain. Tapi Tuhan tak akan pernah meninggalkan kita. Disaat kita dihadapi oleh cobaan Dia ikut membantu untuk memcahkan masalah yang sedang kita hadapi, Dia merasakan apa yang sedang dirasakan oleh kita. Dia selalu mengasihi, selalu menyayangi, dan selalu mencintai. Karena Dia adalah Allah yang adil bagi kita. Tapi kita selalu merasa yakin bahwa kita bisa melakukannya sendirian tanpa pertolongan dari-Nya.
Disaat kita sakit, Dia hadir dan menjamah kita agar kita disembuhkan oleh-Nya. Tetapi kita kadangkala kita merasa ditinggalkan oleh-Nya.
Dia tak akan pernah hilang. Karena Dia sumber kasih yang sempurna dan abadi, maka dari itu kita harus menyerahkan diri kita sepenuhnya untuk Dia pakai apa yang Dia kehendaki. Dan jangan pernah sekali pun menyangkal tentang Dia.
Dia selalu ada dimana pun kita berada.
Dialah sumber kehidupan bagi kita umatnya.
Setiapkali kita melangkah Dia selalu hadir menemani perjalanan kita, Dia selalu disamping kita.
Disaat kita sedang sedih, Dia datang membawa keceriaan bagi kita.
Maka dari itu kita harus berterimakasih pada-Nya dan tak henti-hentinya berdoa dan memuji Dia, dan merasakan apa yang Dia inginkan.
Aku percaya untuk setiap orang yang membaca artikel ini diubahkan hidupnya oleh Tuhan, dan selalu percaya akan Tuhan. Karena mujizat-Nya selalu ada didekat kita

pengarang : Andi Djaya

Saturday, 31 December 2011

A Letter from God


Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukur kepadaKu atas sesuatu hal indah yang terjadi di dalam hidupmu kemarin, tetapi aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.
Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk. Di  satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun.
Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari.
Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu. Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaku dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.
Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saaat engkau pulang ke rumah kelihatannya  seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan.
Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau mnonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur Kupikir kaumerasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain.Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari hatimu. Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali. Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.
Bapamu,
ALLAH



http://www.airhidup.com/Article.cfm?ArticleID=134&Ref=Article

Pengorbanan itu INDAH (Pengarang : Wolny)



Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.
"Apa kabar daun hijau!!!" katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang.
"Oo, kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanya daun hijau.
"Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantuku sobat?" kata ulat kecil.
"Tentu ... tentu ... mendekatlah ke mari."
Daun hijau berpikir, jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang, tapi tak apalah
Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang di sana sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar.
Tidak lama berselang ketika musim panas datang, daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, disapu orang dan dibakar.
Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Toh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai "hati" bagi sesamanya.
Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong.
Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri. Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah..
Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang, namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau, Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita.
Bagi "daun hijau", berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh.
Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik: kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.
Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban.
Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini.